Jumat, 25 April 2008

11 Kumpulan Cerita Pendek Putu Sugih Arta

Apresiasi Budaya Sindu Putra di Bali Post,

Minggu 10 Oktober 2004



              Cerpen-cerpen Sugih Arta yang terhimpun ini memaparkan cerita dengan kisah dan tema yang sederhana. Pemaparannya yang cenderung linear, tidak menjelimet yang menyeret pembacanya dalam labirin imajinasi. Semua cerita mengalir dengan lancar. Dari pembukaan, isi,sampai dengan klimaks dan kemudian ditutup dengan kuncian yang tidak menyentak.

               Baca misalnya, cerpen “Nelayan Tua”.Dilukiskan dialog sang tokoh, Aku dengan seorang nelayan tua. Sang Aku tengah bernostalgia dipantai yang menyimpan kisah cintanya yang tragis. Kekasihnya meninggal di laut, sementara ia selamat berkat pertolongan nelayan tua. Dalam dialog disinggung banyak persoalan, baik keadaan pantai akibat pembangunan, juga nasib nelayan dan keluarganya.Diakhir cerita, happy ending, sang aku mengajak cucu nelayan tua yang sarjana perikanan untuk bekerja dalam perusahaan yang dipimpinnya.

              Kisah cinta nostalgia juga ditulis Sugih Arta dalam cerpen yang lain seperti “Patung Buaya”.Dalam “Perhitungan Terakhir” diceritakan seputar masa penjajahan. Lain dengan “Hari Ke Tujuh Belas” yang berkisah tentang cinta yang dinodai dengan perselingkuhan. Sedang tiga cerpen yang lain bercerita tentang sesuatu yang absurd cerita tentang benda yang yang diyakini memiliki kekuatan gaib atau menyembuhkan. Dalam “Topeng Teleq”, kisahnya dibumbui dengan cerita ketamakan seseorang dengan harta benda. Tergiur uang, sang tokoh yang dipercaya menjadi pepimpin dalam suatu komunitas,rela menjual benda yang dikeramatkan oleh warganya.

             Sementara cerpen “Lentera Wayang” dan “Burung” menuturkan tentang penyembuhan yang didapat dari hal yang tidak terpikirkan oleh ilmu kedokteran modern. Kisah yang mungkin saja terjadi, dan hanya dapat dipercayai oleh yang mengalami. Dan cerpen”Leak” memaparkan prasangka yang keliru, karena terbatasnya pengetahuan dan informasi, yang akhirnya memakan korban yang tidak bersalah…

                                                                              ****

Tidak ada komentar: